Otomotrip.com – Prinsip kerja relay atau cara kerja relay pada prinsipnya sangat simple dan sederhana yaitu sebuah medan magnet yang dibangkitkan oleh gulungan kawat email yang memiliki inti besi dan di beri aliran arus listrik, medan magnet yang terbentuk tersebut digunakan untuk menarik tuas yang berupa saklar atau kontak.
Untuk pemakaian pada otomotif kebanyakan relay beroperasi pada tegangan kerja 12 volt pada lilitan kawat solenoidnya,tetapi juga ada relay yang menggunakan tegangan 5 volt sebagai pengendali relay tersebut.

Relay adalah komponen elektrik dan elektronik yang bisa juga di gambarkan sebagai tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya.
Cara kerja relay atau prinsip kerja relay
Ketika solenoid atau lilitan kawat pada inti besi dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup.

Pada saat arus listrik ke solenoid atau lilitan koil dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.
Relay terdiri dari Coil dan Contact, coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah saklar yang pergerakannya tergantung dari ada dan tidaknya arus listrik dicoil.
Relay memiliki batas kemampuan dalam mengalirkan arus listrik dan biasanya batas kemapuan relay ini tertulis dibody relay. Karena itu terdapat berbagai ukuran relay yang di pakai, semakin besar kemampuan relay mengalirkan arus listrik, biasanya bentuk dan ukuran fisiknya lebih besar.
Jika relay memiliki kemampuan 15 amper dalam mengalirkan arus listrik kemudian di beri aliran arus yang lebih besar dari 15 amper, akan terdapat kemungkinan kontak relay akan panas,rusak dan terkadang rumah relay ikut meleleh.
Semoga bermanfaat artikel tentang bagaimana cara kerja relay atau sistem kerja relay diatas.