Otoqita.com – Mengetahui atau mengenal apa itu sistem OBD atau ON Board Diagnostic pada kendaraan atau pada mobil injeksi bahan bakar. Pada mobil yang menggunakan sistem OBD kita akan menemukan adanya ECM atau ECU.
Prinsip Kerja atau Cara Kerja ECU Mobil
ECM berfungsi untuk mendiagnosa masalah yang dapat terjadi pada komponen berikut saat kunci kontak ON serta ketika mesin hidup dan menunjukkan hasil diagnosa tersebut melalui nyala lampu check engine.
MAF Sensor atau Mass Air Flow Sensor sensor banyaknya udara masuk ke mesin
Heated oxygen sensor atau sensor Gas Buang
ECT Sensor atau Engine Coolant Temperature / sensor suhu mesin
TP Sensor atau Throttle Posisi Sensor / sensor katup gas
IAT Sensor atau Intake Air Temperature / sensor suhu udara masuk ke mesin
MAP Sensor atau Manifold Absolut Pressure / sensor kevacuuman intake manifold
CMP Sensor atau Camshaft Position Sensor / Crank Angle Sensor, CAS.
CKP Sensor atau Crankshaft Position Sensor / sensor posisi kruk as
VSS atau Vehicle Speed Sensor / sensor kecepatan kendaraan / sensor spido
CPU (Central Processing Unit) ECM
ECM dan lampu indikator check engine bekerja sebagai berikut:
1.Lampu check engine menyala ketika kunci kontak diputar ke posisi ON (mesin dalam keadaan mati) dengan tanpa memperhatikan kondisi mesin dan sistim kontrol emisi, hal ini hanya untuk memeriksa lampu check engine serta sirkuitnya.
2. Jika mesin dan sistim kontrol emisi bebas dari masalah setelah mesin hidup (saat mesin hidup), lampu check engine akan OFF.
3. Ketika ECM atau ECU mendeteksi adanya masalah pada sistim mesin, lampu check engine akan ON saat mesin hidup untuk mengingatkan pengemudi.
Jika ECM mendeteksi adanya 3 driving cycle yang berkelanjutan hal itu berarti normal, akan tetapi, lampu check engine akan tetap OFF meskipun DTC tersimpan dalam memori ECM, karena itu tidak jarang kita menemukan lampu check engine tiba-tiba mati sendiri setelah menyala saat mesin hidup.
Saat lampu check engine ON ketika kerusakan terdeteksi, 2 driving cycle detection logic digunakan untuk mencegah pendeteksian yang keliru untuk beberapa DTC.
Ketika ECM mendeteksi adanya kerusakan diagnostic trouble code (DTC) akan disimpan dalam memori ECM. DTC dapat diperiksa dengan menggunakan scan tool, baik scan tool generic (GST) atau scan tool khusus merek mobil.
Berikut pengertian beberapa istilah, apa itu Warm up Cycle, apa itu Driving Cycle, apa itu 2 Driving Cycle Detection Logic, apa itu pending DTC dan apa itu Freeze Frame Data.
Warm-up Cycle
Warm up cycle artinya pengoperasian mesin kendaraan dari suhu coolant mesin mencapai minimal 22°C (40°F) saat mesin mulai hidup hingga mencapai suhu coolant minimal 71°C (160°F).
Driving Cycle
Satu Driving Cycle adalah satu periode mulai dari mesin dihidupkan sampai mesin dimatikan kembali.
2 Driving Cycle Detection Logic
Kerusakan yang terdeteksi pada driving cycle pertama disimpan dalam memory ECM (dalam bentuk pending DTC) tetapi lampu check engine tidak langsung menyala pada saat ini. Lampu check engine akan menyala saat kerusakan yang sama terdeteksi kedua kalinya pada driving cycle berikutnya.
Pending DTC
Pending DTC artinya DTC terdeteksi atau error terdeteksi dan disimpan sementara selama 1 driving cycle dan terdeteksi kembali pada 2 driving cycle detection logic.
Apa itu Freeze Frame Data
ECM menyimpan data kondisi mesin dan pengendaraan (dalam bentuk data seperti pada gambar) di dalam memory ECM saat kerusakan terdeteksi. Data seperti itu disebut sebagai Freeze frame data.
Dan karena itu, mudah sekali untuk melihat kondisi mesin dan pengendaraan. Misalnya, apakah ketika terjadi kerusakan, mesin sudah cukup panas atau belum, apakah kendaraan berhenti atau jalan, apakah campuran bahan bakar kaya/kurus (RICH/LEAN) saat kerusakan terdeteksi dengan cara melihat freeze frame data.
Cara Menghapus Freeze Frame Data
Freeze frame data akan terhapus bersamaan dengan terhapusnya DTC, semoga berguna.